Kementerian Koperasi dan UKM RI mendorong pengembangan kualitas produk UKM di Provinsi Sulawesi Selatan dengan menyasar peningkatan sumber daya manusia (SDM) para pelaku UKM.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menggelar program sinergitas antara Kemenkop UKM dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan TP PKK Sulsel. Dalam program ini, terdapat delapan agenda aksi yang fokus menyasar peningkatan kualitas SDM UKM.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM, Yuana Setyawati, dalam acara Sinergi Program Kegiatan Kemenkop dan UKM RI dengan Dekranas dan TP PKK, di Hotel Sahid Makassar, Jumat (12/4/2019). 

Menurut Yuana, dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM maka otomatis akan mendorong pengembangan kualitas produk mereka. Hal ini dinilai penting karena akan bermuara pada masalah peningkatan ekonomi daerah.

"Intinya, bukan hanya untuk meningkatkan ekonomi daerah melainkan untuk membuka kesempatan kerja, serta untuk upaya menurunkan angka kemiskinan," jelas Yuana.

Sementara, Ketua TP PKK Sulsel, Lies F Nurdin menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berharap kegiatan ini bisa meningkatkan potensi UKM di Sulsel. Terlebih, kedepan bonus demografi akan sangat menentukan kemajuan daerah jika bisa dimanfaatkan dengan baik.

"Bonus demografi akan mengubah ekonomi Indonesia dari berkembang menjadi negara maju. Karena itu, peluang strategis ini harus dimanfaatkan oleh daerah, karena banyak potensi kita yang bisa dikembangkan. Saat ini perbaikan SDM harus fokus pada sektor UKM," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel, Abd Malik Faisal sendiri mengaku, dalam kegiatan sinergitas ini sedikitnya melibatkan sekitar 400 orang peserta dari UKM, dan pengurus PKK dan dekranas. Khusus peserta UKM itu berasal dari empat daerah, yakni Makassar, Maros, Gowa dan Takalar. 

"Hasil program sinergitas ini, diharapkan bisa membuat komunitas UKM Sulsel semakin solid. UKM yang terlibat dalam program ini tidak akan dilepas begitu saja, tetapi Diskop Sulsel akan mengawal produk mereka agar bisa berkompetisi dengan produk UKM dari provinsi lain," ungkal Malik.

"Artinya, tahun ini kita bisa fokus mendorong wirausaha untuk menciptakan produk berkualitas. Ini program kesinambungan penciptaan wirausaha baru. Jadi orientasi produk UKM kita sekarang yakni menjangkau pasar internasional, melalui aktivitas ekspor," pungkasnya. 

Jumat, 12 April 2019 (Srf/Na)