Kita kira hebat sekali mi kalau semua sudah serba teratur, procedural, SOP, by protap seperti Jepang?  Hahaha. Menurut saya itu menjadi kelebihan dan sekaligus kekurangan Jepang.  Mengapa? Kalau tiba-tiba ada situasi yang tidak linear; tidak protap dan tidak teratur maka orang Jepang pasti bingung. Pasti bego dan tidak tahu harus berbuat apa.

Sebaliknya kita orang Indonesia mau teratur lebih bagus, tidak teratur …. Juga bisa berbuat. Kan memang biasa dengan situasi tiba masa tiba akal? Contohnya, orang Jepang terbiasa dengan keadaan yang linear; yang predictable, terbiasa dengan situasi yang kontinyu dan protap. Terbiasa dengan administrasi yang baik atau semua terencana dan tertata, bahkan punya time frame dan schedule yang ketat. Kalau ada situasi yang stagman atau ada kemacetan dan kegagalan system, orang Jepang langsung tak berdaya.

Misalnya hari ini dia rencanakan berkantor dari pukul 09.00 – 15.00. Setelah itu mencuci mobil pukul 15.00 – 16.00. Sesudah itu perbaiki atap rumah pukul 17.00 – 18.00 . Kalau tiba-tiba pada jam cuci mobil air tidak mengalir karena listrik padam, matilah orang Jepang! Duduk mami baca jadwalnya. Kalau orang Indonesia, hehe, kalau jamcuci mobil air tidak mengalir, perbaiki dulu atap rumah. Gampang mi itu cuci mobilnya, adapi kesempatan. Kalau perlu program bisa diubah setiap saat.  So …. Kalau begitu jangan kira system di Indonesia tidak memiliki kelebihan.

Kelebihannya, bisa ada toleransi dan demi persaudaraan boleh melakukan penyesuaian-penyesuaian. Artinya selain perencanaan ada, time schedule, hati nurani juga msih main. Contoh lagi di Indonesia Sofie terlambat dua menit karena ganti popok bayinya. Pesawat harus ditutup. Bagi kita di Indonesia bolehlah toleransi 10-15 menit.

Bagi Jepang, kalau ada penambahan dua-lima menit tidak boleh. Kalau harus ada pengunduran dari jadwal, petugas harus mencatat alasan apa sehingga pintu tidak ditutup dari menit satu ke menit dua, dan dari menit ke-dua ke menit ke-lima. Alasannya apa? Tidak sekedar karena toleransi pada penumpang tapi apa pembenaran dari keterlambatan sebagai rangkaian proses yang ter “SOP”. Namun satu yang saya akui dari orang Jepang adalah, mereka jujur,komitmen dan memegang janji, sopan dan hormat, ulet dan lain-lain. Ayo kita tiru yang baik-baik dari Jepang walaupun aku tetap cinta Indonesiaku.

18 Maret 2015