Pahlawan dan penghormatan kepada mereka yang telah berjasa pada negeri kehidupan bagaikan pelengkap album foto keluarga saja yang tidak meninggalkan pesan lagi. Kita seakan lupa pesan bijak bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai pahlawannya.

Negara yang bisa maju adalah negara yang berdiri tegak bermartabat dengan idealisme dan jati dirinya. Bila ada negara yang kehilangan jati diri, dia akan melayang dan tumbang – minimal kekuatannya tergadai dari bangsa lain. Lantas bagaimana  Indonesia di kekinian. ?

Tentulah kita ingin jangan sampai negeri kita kehilangan wibawa, kehilangan jati diri, dan tetap memiliki martabat tinggi yang disegani. Kita tak ingin NKRI tercabik. Dan untuk menjaga segala keutuhan itu, kita haruslah berjuang tiada henti di tengah kehidupan yang dipengaruhi globalisme kultur. Toh, seperti pesan Tetta : “menjadi pahlawan tidak harus identik dengan angkat senjata. Kalau kamu telah melakukan sesuatu upaya positif dan bermakna pada orang lain dan meringankan beban negara, maka kamu adalah pahlawan”.*

 

                                                                                                                (10 November 2012)